“Kami memandang Eropa sebagai kawasan yang sangat penting dan berharap Eropa dapat terus memainkan peran sentral dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global. Dunia saat ini secara nyata sedang bergerak menuju tatanan multipolar,” imbuh Presiden Prabowo.
Di bidang ekonomi, Prabowo menyuarakan kesiapan Indonesia untuk memperluas keterlibatan dalam pasar Uni Eropa serta membuka peluang investasi strategis yang saling menguntungkan.
“Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa. Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi; sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting, serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini,” tegas Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Presiden menekankan perlunya memperluas kolaborasi di bidang pendidikan dan kesehatan, yang dinilai sebagai fondasi masa depan bangsa.
Ia menyampaikan bahwa setiap tahun delapan juta warga Indonesia melakukan perjalanan ke Eropa, dan lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia sedang menempuh studi di berbagai universitas Eropa dengan dukungan beasiswa dari pemerintah.
“Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa,” tambah Presiden.
Sebagai bentuk keterbukaan terhadap kerja sama global, Prabowo juga mengumumkan langkah progresif yang telah diambil Indonesia dalam membuka akses sektor pendidikan dan kesehatan untuk institusi asing.
Discussion about this post