Presiden Komisi Eropa juga menyoroti pentingnya peningkatan kerja sama di bidang geopolitik dan keamanan.
“Ini berarti komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan saling menguntungkan, hal ini akan melengkapi pekerjaan penting yang kita lakukan bersama sebagai bagian dari hubungan UE-ASEAN,” ucapnya.
Sebagai bentuk keterbukaan lebih lanjut, Von der Leyen juga mengumumkan kebijakan visa baru bagi warga negara Indonesia, yang memungkinkan penerbitan visa Schengen multi-entri mulai kunjungan kedua.
“Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk visa Schengen multi-entri. Hal ini akan memudahkan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan. Intinya, kami sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” tuturnya.
Menanggapi kesepakatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat yang diterimanya selama kunjungan resmi di akhir pekan tersebut.
“Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin dunia yang sangat penting. Tetapi saya juga menganggap Eropa sebagai faktor yang sangat penting dalam peradaban dunia. Sejarah Eropa menunjukkan bahwa benua ini berada di garis depan dalam banyak hal seperti sains, teknologi, dan sebagainya. Dan Eropa selalu menjadi pelopor dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga menyuarakan harapan agar kekuatan-kekuatan besar dunia tidak bersaing secara destruktif, melainkan saling melengkapi dalam menjaga keseimbangan geopolitik global.
Discussion about this post