Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut berakhirnya perang ini sebagai sebuah “kemenangan besar,” seperti dilaporkan media pemerintah Iran.
Dalam pembicaraannya dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, Pezeshkian juga menyampaikan kesiapan Iran untuk menyelesaikan perbedaan dengan Amerika Serikat.
Konflik meletus pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan mendadak terhadap situs nuklir Iran dan menewaskan sejumlah komandan militer penting.
Sebagai balasan, Iran menghujani wilayah Israel dengan rudal-rudal yang menargetkan instalasi militer dan beberapa kota besar.
Menjelang malam, militer Israel mencabut semua pembatasan aktivitas sipil di dalam negeri pada pukul 20.00 waktu setempat.
Bandara Ben Gurion di dekat Tel Aviv pun kembali dibuka.
Media Iran Nournews melaporkan bahwa wilayah udara Iran juga akan segera dibuka kembali.
Seorang pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa gencatan senjata ini merupakan hasil negosiasi langsung Presiden Trump dengan Netanyahu.
Beberapa pejabat tinggi AS juga dilaporkan melakukan kontak langsung dengan pemerintah Iran.
Meski gencatan senjata telah diumumkan, respons dari kedua pihak masih menunjukkan ketegangan tinggi.
Baik Iran maupun Israel saling menuduh pihak lawan melanggar kesepakatan damai tersebut.
Trump secara terbuka mengecam kedua belah pihak, namun kritiknya paling tajam ditujukan kepada Israel.
Ia bahkan menyatakan bahwa Israel menghentikan serangan lanjutan setelah menerima perintah langsung darinya.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan kepada Menhan AS Pete Hegseth bahwa negaranya akan mematuhi gencatan senjata selama Iran juga melakukannya.
Discussion about this post