Prabowo menegaskan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia tak hanya akan mandiri dalam produksi pangan, tetapi juga siap menjadi negara pengekspor bersih untuk komoditas strategis.
“Kami akan menjadi eksportir bersih beras dan jagung dalam beberapa tahun,” imbuh Presiden Prabowo.
Dalam forum bergengsi yang mempertemukan pemimpin dunia, pengusaha global, dan tokoh keuangan ini, Presiden Prabowo turut mengenalkan lembaga baru yang bernama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, atau disingkat BPI Danantara.
Badan ini disebutnya sebagai warisan kesejahteraan jangka panjang bagi generasi bangsa di masa depan.
“Kami membentuk dana kekayaan negara yang kami sebut Danantara, artinya energi masa depan Indonesia. Dana ini untuk melindungi kekayaan anak dan cucu kita. Saat ini telah memiliki aset senilai USD1.000 miliar di bawah manajemen Danantara,” ungkap Presiden Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa pendirian Dana Danantara merupakan bagian dari strategi berkelanjutan untuk melindungi kekayaan nasional dari gejolak masa depan.
Dalam sambutannya, Prabowo juga menekankan komitmen Indonesia untuk tetap membuka diri terhadap kerja sama ekonomi lintas negara.
Ia menyebut bahwa Indonesia menyambut semua pihak yang ingin menjalin kerja sama bisnis dengan tangan terbuka.
“Kami terbuka untuk bisnis. Kami mengundang semua kelompok dari mana pun,” ucap Presiden Prabowo.
Lebih jauh, Presiden juga menggarisbawahi hubungan baik yang telah terjalin sejak lama antara Indonesia dan korporasi asal Rusia.
Discussion about this post