Negosiasi hanya akan dilakukan secara serius setelah mereka selesai membalas serangan dari Israel.
Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters terkait laporan ini.
Begitu juga dengan Kementerian Luar Negeri Qatar, Kementerian Informasi Oman, kantor media internasional Arab Saudi, Gedung Putih, dan Departemen Luar Negeri AS yang belum merespons permintaan konfirmasi.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar tersebut.
Saat ditanya mengenai kemungkinan disusunnya mekanisme diplomatik untuk mengakhiri konflik, Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyampaikan kepada Army Radio pada Senin: “Masih terlalu dini untuk itu. Anda tidak pergi berperang lalu berharap menyelesaikannya tiga hari kemudian.”
Pada Jumat pagi, Israel melancarkan serangan mendadak ke wilayah Iran yang diklaim telah menewaskan jajaran tertinggi komando militer negara itu dan merusak beberapa fasilitas nuklir utama.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa operasi ini akan terus meningkat hingga mereka dapat melenyapkan kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.
Sementara itu, Teheran tetap bersikukuh bahwa program nuklir mereka hanya ditujukan untuk kepentingan sipil, bukan militer.
Dorongan Kembali ke Meja Perundingan
Seorang sumber kawasan menyebutkan bahwa Oman saat ini tengah merancang proposal gencatan senjata sebagai jembatan untuk memulai kembali dialog nuklir antara AS dan Iran.
Pertemuan putaran keenam antara AS dan Iran yang sedianya akan digelar di Muscat pada Minggu lalu dibatalkan sehari setelah serangan Israel.
Discussion about this post