Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah Iran.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan kriminal terhadap media.
“Dunia menyaksikan: menargetkan kantor berita #IRIB saat siaran langsung adalah tindakan keji dan merupakan kejahatan perang,” tulis Baqaei melalui platform X.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan bahwa bangunan IRINN, yang dikenal dengan sebutan “gedung kaca,” masih terbakar hebat usai serangan.
Hingga kini belum ada laporan resmi terkait korban jiwa akibat serangan tersebut.
Namun, seorang pembawa acara menyebut bahwa beberapa rekan mereka terluka, tetapi memastikan bahwa keluarga mereka tidak perlu khawatir.
Siaran langsung televisi pemerintah kini telah dipindahkan ke studio cadangan yang disebut-sebut menyerupai ruang siaran radio.
Sekitar satu jam sebelum serangan terjadi, militer Israel telah mengeluarkan peringatan evakuasi yang mencakup wilayah luas di pusat kota Teheran, melibatkan lebih dari 330.000 warga.
Area tersebut diketahui menjadi lokasi markas besar televisi nasional, kantor polisi utama, serta tiga rumah sakit besar.
IDF sebelumnya juga pernah mengeluarkan peringatan serupa kepada warga sipil di Gaza dan Lebanon menjelang peluncuran serangan.
Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik yang telah memasuki hari keempat, di mana Israel mengklaim telah menguasai penuh wilayah udara Teheran dan mampu melakukan penerbangan bebas tanpa menghadapi ancaman berarti.
Sementara itu, Iran menyatakan telah meluncurkan sekitar 100 rudal sebagai aksi balasan atas serangan besar-besaran terhadap fasilitas militer dan nuklir mereka yang telah menewaskan sedikitnya 224 orang sejak Jumat lalu.
Discussion about this post