Aksi ini memicu kekhawatiran akan potensi gangguan besar terhadap ekspor energi di kawasan tersebut.
Di Arab Saudi, indeks acuan (.TASI) sempat merosot tajam sebesar 3,6% saat pembukaan, namun kemudian membaik dan ditutup turun 1,6%.
Di Kuwait, indeks utama (.BKP) tercatat turun 4,3%, sementara saham maskapai Jazeera Airways (JAZK.KW) merosot hingga 10% karena maskapai-maskapai memilih menghindari wilayah udara yang terdampak konflik.
Pasar saham Oman juga terdampak, dengan Bursa Efek Muscat (.MSX30) turun 1,5%.
Indeks saham Bahrain (.BAX) juga melemah sebesar 0,8%, sementara saham-saham di Tel Aviv dibuka turun 1,5%.
Oman sendiri sebelumnya dikenal sebagai mediator antara Iran dan Amerika Serikat dalam negosiasi nuklir.
Pasar saham Dubai (.DDFMGI) dan Abu Dhabi (.FTFADGI) di Uni Emirat Arab, yang tutup sejak Jumat, masing-masing ditutup turun 1,9% dan 1,3%.
Sementara prospek diplomatik semakin suram, ketegangan ini dikhawatirkan akan terus mengguncang kawasan dan berdampak lebih luas terhadap pasar global serta pasokan energi dunia.(*)
Discussion about this post