ISTANAGARUDA.COM – Dalam eskalasi paling dramatis sepanjang tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Moskow melancarkan hampir 500 drone dalam satu malam—serangan udara terbesar sejak perang dimulai.
Militer Ukraina melaporkan bahwa serangan besar-besaran ini terjadi dari Minggu hingga Senin, menandai intensitas baru dalam kampanye musim panas Rusia di tengah perundingan damai yang belum menunjukkan kemajuan berarti.
Meski dialog langsung terus berlangsung, gencatan senjata masih jauh dari kenyataan.
Pada hari yang sama, kedua negara kembali melakukan pertukaran tawanan perang.
Ukraina menyebut bahwa Rusia juga melepaskan 20 rudal berbagai jenis ke sejumlah wilayah di Ukraina, dengan target utama berada di kawasan tengah dan barat.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menjatuhkan 277 drone serta menghancurkan 19 dari 20 rudal yang ditembakkan.
Menurut pihak berwenang, hanya 10 drone atau rudal yang berhasil mencapai sasaran dan satu orang dilaporkan terluka.
Klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh pihak luar.
Peningkatan serangan udara Rusia ini bertepatan dengan dorongan baru Moskow di garis depan timur dan timur laut yang membentang sekitar 1.000 kilometer.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan pada Minggu malam bahwa “situasi sangat sulit” di beberapa sektor garis depan, tanpa merinci lokasi spesifik.
Kekurangan personel militer dan senjata pertahanan udara membuat posisi Ukraina semakin rapuh menghadapi serangan dari negara tetangga yang jauh lebih besar.
Discussion about this post