“In my judgment, the increased tariffs will more effectively counter foreign countries that continue to offload low-priced, excess steel and aluminum in the United States,” kata Trump dalam proklamasi tersebut.
Respon dari Industri dan Serikat Pekerja
Sejumlah analis menilai tarif yang pernah diberlakukan Trump pada masa jabatan pertamanya memang sempat membantu industri baja dan aluminium dalam negeri.
Namun banyak pihak memperingatkan bahwa lonjakan tarif secara mendadak bisa merusak stabilitas industri secara keseluruhan.
Serikat pekerja industri logam pun memberi catatan.
“While tariffs, used strategically, serve as a valuable tool in balancing the scales, it’s essential that we also pursue wider reforms of our global trading system,” kata David McCall, Presiden Internasional dari serikat United Steelworkers.
Ia menambahkan bahwa reformasi perlu dilakukan bersama negara sekutu seperti Kanada — pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS — guna menahan dominasi pihak-pihak yang “bermain curang.”
Dari industri aluminium, Matt Meenan dari Aluminum Association mengapresiasi perhatian Trump terhadap penguatan produksi domestik, namun memperingatkan bahwa tarif semata tidak cukup.
“Kami juga memerlukan kebijakan perdagangan dan tarif yang konsisten dan dapat diprediksi untuk mendukung investasi jangka pendek dan panjang,” ujarnya.
Produk dan Industri Apa yang Terdampak?
Baja dan aluminium impor telah lama menjadi bahan baku berbagai produk penting di pasar AS.
Dari mobil, peralatan elektronik, hingga mesin cuci dan kulkas, semua bergantung pada pasokan global logam tersebut.
Discussion about this post