“Hubungan kita sebenarnya sudah sangat baik selama bertahun-tahun. Tapi kita harus mengakui bahwa volume perdagangan kita masih rendah. Mari kita mencari cara untuk memperkuat dan meningkatkan perdagangan ini,” katanya.
Dalam konteks itu, Presiden menyatakan bahwa Indonesia siap membuka kolaborasi lebih luas di berbagai sektor yang memiliki potensi besar.
Beberapa sektor yang disebutkan meliputi industri mineral, sektor pertanian, hingga kerja sama dalam penyediaan pupuk.
Presiden juga menekankan pentingnya sinergi dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Isu seperti kejahatan lintas negara, perdagangan narkoba, hingga maraknya penipuan dan perjudian daring menjadi fokus utama dalam pembahasan.
“Saya pikir jika kita bekerja sama, saya yakin ini akan sangat bermanfaat bagi kedua negara,” tutur Presiden Prabowo.
Pertemuan berlangsung dengan nuansa akrab dan penuh semangat kebersamaan.
Sebagai sesama anggota ASEAN, baik Indonesia maupun Lao PDR berkomitmen terhadap visi kawasan yang damai, berkelanjutan, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
Dalam pertemuan ini, Presiden Prabowo didampingi oleh jajaran menteri dan pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.(*)
Discussion about this post