Dalam forum tersebut, disepakati pembentukan kemitraan strategis yang menjadi fondasi baru dalam kerja sama kedua negara.
Untuk bidang politik dan keamanan, disepakati peningkatan frekuensi kunjungan pejabat tinggi dan penguatan mekanisme bilateral yang telah berjalan.
Kementerian luar negeri dari kedua negara ditugaskan menyusun peta jalan konkret guna mewujudkan kemitraan ini secara operasional.
Kedua pemimpin juga menaruh perhatian besar pada isu pertahanan.
Kerja sama di sektor industri militer akan diperluas, termasuk dalam upaya pemberantasan tindak kejahatan lintas negara seperti perdagangan manusia dan judi ilegal.
Di sektor ekonomi, fokus diarahkan pada peningkatan perdagangan, investasi, dan arus wisatawan.
“Pada tahun 2024, volume perdagangan bilateral mencapai 18 miliar dolar Amerika. Tetapi memperhatikan besarnya market pasar dan keterhubungan kita ada banyak peluang untuk pertumbuhan yang juga akan bermanfaat bagi masyarakat kedua negara dan juga pada kawasan ASEAN yang lebih luas,” ucap PM Paetongtarn.
Thailand pun siap menjadi tuan rumah Joint Trade Commission pertama tahun ini.
Forum ini akan membahas pengembangan potensi perdagangan dan menfasilitasi peluang bisnis antara pelaku usaha kedua negara.
Selain itu, perusahaan-perusahaan swasta dan badan-badan investasi diharapkan bisa menjajaki kemitraan yang saling menguntungkan.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas dukungannya dan dukungan kepada perusahaan-perusahaan Thailand di Indonesia. Dan meminta bantuan untuk memastikan adanya perlakuan yang adil dan praktik investasi yang lancar,” tambahnya.

















































Discussion about this post