“Kalau kita tidak bisa mengurus bangsa kita sendiri, bagaimana kita mau membantu umat yang sedang dalam kesusahan, kalau kita lemah tidak mungkin kita bisa bantu Palestina bahkan suara kita pun tidak akan didengar. Suara kita didengar kalau kita bersatu dan kita kuat,” tegasnya.
Ia juga membagikan hasil pertemuannya dengan Sultan Brunei Darussalam, Haji Hassanal Bolkiah, yang berlangsung sebelumnya pada hari yang sama.
Keduanya sepakat bahwa dunia Islam memiliki potensi besar untuk menjadi penyeimbang dan bahkan solusi bagi tantangan global.
Menurut Prabowo, hal ini sejalan dengan nilai-nilai dasar Islam yang menjunjung tinggi perdamaian.
“Esensi ajaran Islam adalah cinta kasih, inilah esensi agama kita dan inilah warisan yang harus kita hidupkan kembali di tengah dunia yang sedang kehilangan arah,” lanjutnya.
Meski begitu, Prabowo mengingatkan bahwa niat baik umat Islam dalam menciptakan perdamaian bisa dianggap lemah jika tidak disertai kekuatan dan persatuan yang nyata.
Ia pun mengajak seluruh negara anggota PUIC untuk meneladani semangat para tokoh besar dalam sejarah Islam dan menjadikannya pijakan dalam menyatukan langkah menuju masa depan yang lebih adil.
“Mari kita satukan langkah. Kita hidupkan kembali semangat-semangat tokoh besar kita. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Marilah kita merapatkan barisan kita, atasi semua perbedaan kita melangkah ke depan dalam persatuan,” tandasnya.(*)
Discussion about this post