Presiden juga menekankan bahwa sejarah Islam penuh dengan teladan kepemimpinan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.
Ia menyebut nama-nama besar seperti Salahuddin Al-Ayyubi, Umar bin Khattab, dan Muhammad Al-Fatih sebagai contoh pemimpin Islam yang berhasil menggabungkan kekuatan militer dengan kasih sayang dan ilmu pengetahuan.
“Di dunia yang masih banyak diliputi kebencian dan kekerasan, keteladanan ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati seorang pemimpin adalah kasih sayang, rasa kemanusiaan, dan tekad untuk selalu melindungi yang lemah,” kata Prabowo.
Tak hanya berbicara soal kemerdekaan Palestina, Presiden Prabowo juga mengajak negara-negara Islam untuk merebut kembali peran penting dalam perkembangan sains, teknologi, dan peradaban global.
Menurutnya, dunia Islam memiliki potensi besar untuk kembali menjadi pusat kemajuan jika mampu bersatu dan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyatnya.
“Islam pernah memimpin dunia dalam peradaban, dalam sains dan teknologi, dan kita harus kembali meraih sains dan teknologi supaya kita bisa mengangkat kesejahteraan kita,” tegasnya.
Dengan pidato yang membakar semangat dan mengandung seruan moral mendalam, Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia siap memimpin dorongan untuk persatuan dan kemajuan umat Islam di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.(*)
Discussion about this post