Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam pernyataan resminya mengecam keras pidato Modi yang dinilai bersifat provokatif dan memicu eskalasi.
“Di tengah berbagai upaya internasional demi perdamaian dan stabilitas kawasan, pernyataan tersebut merupakan peningkatan eskalasi yang sangat berbahaya,” bunyi pernyataan tersebut.
“Pakistan tetap berpegang pada kesepakatan gencatan senjata terbaru dan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meredakan ketegangan serta menjaga stabilitas regional,” lanjut pernyataan itu.
Namun Pakistan juga menegaskan bahwa jika ada agresi di masa depan, mereka akan menanggapinya dengan keteguhan penuh.
Dalam perkembangan lain, India pada Selasa malam menyatakan telah menyatakan seorang pejabat di Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi sebagai persona non grata.
Pejabat tersebut dituduh melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya.
Tak lama berselang, Pakistan membalas dengan mengusir seorang staf di Komisi Tinggi India di Islamabad karena alasan serupa.
Keduanya diberi waktu 24 jam untuk meninggalkan negara tempat mereka bertugas.
Sejak serangan Kashmir 22 April lalu, kedua negara memang sudah mengurangi jumlah staf diplomatik di masing-masing kedutaan besar.
Sebelumnya pada hari Selasa, Modi mengunjungi pangkalan udara Adampur dekat perbatasan dan kembali mengeluarkan peringatan tegas kepada Pakistan saat berbicara di depan personel Angkatan Udara India.
“Kami tidak akan membedakan antara pemerintah yang mendukung terorisme dan dalang di baliknya,” kata Modi.
Discussion about this post