Warga sipil yang sebelumnya mengungsi akibat bentrokan bersenjata antara pasukan Pakistan dan India pun mulai kembali ke rumah mereka.
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmad Sharif, menyatakan pada Minggu malam bahwa Pakistan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata dan tidak akan menjadi pihak pertama yang melanggarnya.
Ia juga membenarkan bahwa pejabat tinggi militer kedua negara akan berbicara melalui sambungan telepon pada hari Senin.
Tidak lama setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada hari Sabtu, Pakistan langsung membuka kembali seluruh bandara dan memulihkan operasional penerbangan.
Langkah tersebut diikuti oleh India pada Senin, dengan membuka kembali 32 bandara yang sempat ditutup sementara di wilayah utara dan barat menyusul meningkatnya ketegangan.
“Otoritas Bandara India menginformasikan bahwa seluruh bandara tersebut kini kembali tersedia untuk operasional pesawat sipil, efektif segera,” bunyi pernyataan resmi dari otoritas tersebut.
Konflik bersenjata antara India dan Pakistan kali ini menjadi salah satu konfrontasi paling serius dalam beberapa dekade terakhir.
Bentrok besar dimulai pada Rabu lalu ketika India melancarkan serangan terhadap sejumlah target di dalam wilayah Pakistan yang mereka tuduh terkait kelompok militan.
Kelompok tersebut dianggap bertanggung jawab atas pembantaian brutal terhadap 26 wisatawan di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikuasai India.
Para korban, mayoritas pria Hindu asal India, dibunuh secara kejam di hadapan keluarga mereka.
Discussion about this post