Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa ada tiga pesawat India yang jatuh berdasarkan informasi dari pejabat lokal di India.
Namun, ini adalah kali pertama sumber dari negara Barat mengonfirmasi bahwa jet tempur buatan China digunakan oleh Pakistan dalam penembakan tersebut.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengatakan kepada Reuters bahwa jet J-10 digunakan untuk menembak jatuh tiga pesawat Rafale India yang baru saja dibeli.
Secara keseluruhan, Pakistan mengklaim telah berhasil menjatuhkan lima pesawat India dalam pertempuran udara tersebut.
Jet J-10 yang digunakan Pakistan dan Rafale milik India sama-sama dikategorikan sebagai pesawat tempur generasi 4.5.
Keduanya dianggap berada di garis terdepan teknologi tempur udara saat ini.
Para analis Barat dan sumber industri pertahanan menyatakan bahwa penggunaan nyata dari senjata canggih ini akan menjadi bahan kajian mendalam.
Namun, mereka menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan final.
“Komunitas tempur udara di China, AS, dan sejumlah negara Eropa akan sangat tertarik untuk mendapatkan informasi sedetail mungkin tentang taktik, teknik, prosedur, peralatan yang digunakan, apa yang berhasil, dan apa yang gagal,” ujar Douglas Barrie, peneliti senior untuk bidang kedirgantaraan militer di International Institute for Strategic Studies.
Di media sosial, konfrontasi antara rudal udara-ke-udara PL-15 buatan China dan Meteor buatan konsorsium Eropa MBDA menjadi perbincangan hangat.
Pertempuran langit antara dua kekuatan Asia ini tak hanya mengguncang kawasan, tapi juga memicu sorotan tajam dari kekuatan militer global yang kini mencermati setiap detilnya.(*)
Discussion about this post