“Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun kita menyerahkan kepada mekanisme pasar sepenuhnya. Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi juga pemerintah berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng daripada kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional ke depan,” lanjut Rosan.
Rosan juga menyoroti bahwa kehadiran Danantara datang di momen yang sangat krusial bagi perekonomian nasional.
Ia menilai bahwa kondisi geopolitik dan geoekonomi global yang semakin tidak stabil justru menjadi pengingat bahwa Indonesia harus memperkuat pondasi ekonominya sendiri.
“Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat. Kenapa? Karena kalau kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi dunia yang sudah makin meningkat tajam, menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri,” katanya.
Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara semua elemen untuk membangun sebuah kesatuan ekonomi nasional yang solid di bawah konsep Indonesia Incorporated.
Rosan mengajak seluruh pemangku kepentingan di Danantara dan BUMN untuk konsisten berpegang pada tiga nilai utama.
Karakter, kompetensi, dan komitmen harus menjadi fondasi dalam setiap langkah.
“Semoga kehadiran Danantara dengan lembaran baru bersama-sama dengan BUMN ini bisa memberikan asas manfaat dan positif yang luar biasa. Tidak hanya kepada perekonomian Indonesia, tetapi juga kepada seluruh rakyat, bangsa, dan Tanah Air yang kita cintai,” tutupnya.
Discussion about this post