Ia meminta agar pola kerja lama yang tidak efisien segera ditinggalkan demi terciptanya manajemen yang lebih bersih dan profesional.
“Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien. Atau ada praktik-praktik yang tidak benar, harus ditinggalkan. Dan saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya,” ucap Presiden.
Prabowo pun tak segan memberi sinyal akan adanya penyegaran struktur kepemimpinan jika ditemukan penyimpangan atau ketidakmampuan dalam menjalankan tugas.
Meski demikian, proses tersebut menurutnya tetap harus mengedepankan asas profesionalisme dan kesetaraan.
“Saya bilang jangan memilih atas dasar suku, agama, ras, latar belakang, atau atas dasar partai politik. Tidak, ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia,” tutur Presiden Prabowo.
Gelaran Town Hall Danantara Indonesia 2025 ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum strategis yang digunakan Presiden Prabowo untuk mendorong transformasi BUMN.
Dengan arah baru yang lebih bersih, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik, Danantara Indonesia diharapkan menjadi ujung tombak pengelolaan kekayaan negara yang menguntungkan seluruh rakyat.
Inilah langkah awal menuju BUMN yang benar-benar menjadi kekuatan ekonomi nasional.
Discussion about this post