Bila ditelusuri lebih dalam, komposisi investasi terbagi cukup seimbang antara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
PMDN mencatatkan kontribusi sebesar Rp234,8 triliun atau sekitar 50,5 persen, sementara PMA berkontribusi Rp230,4 triliun atau 49,5 persen.
Investasi di luar Pulau Jawa menunjukkan performa yang lebih tinggi dibandingkan wilayah Jawa.
Total investasi di luar Jawa tercatat mencapai Rp235,9 triliun, sedikit lebih besar dibandingkan investasi di Pulau Jawa yang sebesar Rp229,3 triliun.
Negara-negara mitra yang mendominasi investasi di Indonesia pun masih menunjukkan konsistensi dalam dukungannya.
“Lima negara besarnya memang adalah Singapura, kurang lebih 4,6 miliar dolar, kemudian Hong Kong kurang lebih 2,2 miliar dolar, Tiongkok atau China 1,8 miliar dolar, dilanjutkan oleh Malaysia 1 miliar dolar, dan Jepang 1 miliar dolar,” ucap Rosan.
Ia juga menanggapi kabar terkait proyek LG yang sempat menimbulkan pertanyaan di publik.
“Diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan tetapi memang digantikan oleh partner lain,” tegasnya.
Dalam laporan tersebut, Rosan turut menyampaikan optimisme terhadap peran Danantara, sovereign wealth fund milik Indonesia, dalam mendorong minat investor global.
“Mereka melihat kehadiran Danantara ini sangat-sangat tepat waktunya. Mereka juga menginginkan Danantara bagian dari banyak konsorsium mereka, banyak investasi mereka,” jelas Rosan.
Menutup keterangannya, Rosan menyampaikan rasa percaya dirinya bahwa tren positif ini akan terus berlanjut dan menjadi fondasi kuat untuk kemajuan bangsa.
Discussion about this post