“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan meninggalnya Bapa Suci kita Paus Fransiskus. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Farrell dengan suara bergetar.
Farrell menambahkan, selama hidupnya Paus Fransiskus telah mendedikasikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Gereja.
Ia dikenal sebagai pribadi yang setia pada nilai-nilai Injil, penuh keberanian, dan cinta kasih yang luas, terutama kepada kaum miskin dan mereka yang terpinggirkan.
“Dengan rasa syukur yang luar biasa atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada belas kasih yang tidak terbatas dari Allah yang Maha Esa dan Tritunggal,” ucap Farrell.
Perjalanan Kesehatan yang Panjang
Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Agostino Gemelli selama lima pekan sejak 14 Februari 2025 karena mengalami pneumonia ganda di kedua paru-parunya.
Setelah menjalani perawatan intensif selama 38 hari, ia dipulangkan ke kediaman pribadinya di Vatikan untuk melanjutkan pemulihan.
Sayangnya, kondisi Paus Fransiskus terus memburuk hingga akhirnya berpulang pada Senin pagi.
Uskup Agung Diego Ravelli, Master of Apostolic Ceremonies, menyatakan bahwa Paus Fransiskus sebelumnya telah menyampaikan permintaan khusus agar ritual pemakamannya difokuskan sebagai ekspresi iman Gereja dalam Kristus yang telah bangkit—menunjukkan kerendahan hati dan spiritualitasnya hingga akhir hayat.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia, termasuk masyarakat Indonesia.
Discussion about this post