“Kita juga sudah kirim tim medis yang terus bekerja di dalam Gaza dan kondisi yang cukup berbahaya, rumah sakit di mana kita kerja sering ditembaki. Kita bersyukur, saya terima kasih kepada prajurit-prajurit kita dari kesehatan, TNI yang bekerja di situ,” ungkapnya.
Selain bantuan medis, Indonesia juga bersiap untuk mengevakuasi warga Palestina yang terdampak langsung oleh konflik, terutama anak-anak, korban luka, dan mereka yang mengalami trauma.
Presiden menginstruksikan Menteri Luar Negeri untuk segera menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait di Palestina guna merumuskan mekanisme evakuasi dan perlindungan.
“kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,” jelas Presiden.
Namun demikian, kehadiran warga Palestina yang dievakuasi ke Indonesia nantinya bersifat sementara. Presiden menegaskan bahwa setelah kondisi di Gaza membaik dan mereka pulih secara fisik maupun psikologis, para korban akan dikembalikan ke tanah kelahiran mereka.
“Pada saat mereka pulih sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tambahnya.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa peran Indonesia bukan hanya soal diplomasi atau bantuan, tetapi merupakan bentuk komitmen terhadap kemerdekaan dan hak hidup rakyat Palestina.
Ia menilai bahwa keterlibatan aktif Indonesia merupakan bagian dari tanggung jawab sejarah dan nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh bangsa ini.
Discussion about this post