Tim Geekerwan memperkirakan bahwa tidak adanya SLC turut memperburuk efisiensi GPU.
Meskipun mampu memberikan performa tinggi, konsumsi dayanya lebih besar saat mencapai beban maksimal dibanding pesaingnya.
Untungnya, dalam skenario penggunaan nyata seperti bermain game, GPU jarang berjalan pada performa puncak.
Hal ini membantu menjaga efisiensi keseluruhan sistem tetap tinggi, meskipun masih ada ruang untuk perbaikan di generasi berikutnya.
Satu lagi tantangan besar bagi efisiensi daya adalah penggunaan modem eksternal, dalam hal ini MediaTek T800.
Modem terpisah ini menyedot lebih banyak daya dan mempengaruhi daya tahan baterai Xiaomi 15S Pro saat dalam mode siaga.
Hal serupa juga mendorong Apple untuk mengembangkan modem 5G internal yang pertama kali hadir di iPhone 16e.
Xiaomi belum sampai ke tahap tersebut, namun telah memulai langkah awal melalui Xring T1, modem 4G internal pertama yang digunakan pada Xiaomi Watch S4 versi terbaru.
Meskipun teknologi 5G jauh lebih rumit dari 4G, pencapaian ini menjadi langkah penting dalam strategi integrasi vertikal Xiaomi.
Dengan kehadiran Xring O1, Xiaomi tidak hanya sekadar mengikuti persaingan.
Mereka sedang membangun jalur mereka sendiri menuju kemandirian teknologi yang dapat mengguncang dominasi raksasa seperti Qualcomm, MediaTek, bahkan Apple.(*)
Discussion about this post