ISTANAGARUDA.COM – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengadakan program Benchmarking Study dengan membawa 12 kepala desa dari berbagai wilayah di Indonesia ke China.
Tujuannya adalah untuk mempelajari model pembangunan desa berkelanjutan di negara tersebut dan menerapkannya di tanah air.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Kemendes PDTT, Danton Ginting Munthe, menyatakan bahwa program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi kepala desa lain di Indonesia.
“Kami melihat percepatan pembangunan di China, dan berharap contoh-contoh baik yang kami pelajari dapat diterapkan oleh kepala desa lainnya di Indonesia,” ujar Danton di Beijing, Kamis (19/9).
Pembangunan Desa yang Berkelanjutan
Danton menyoroti beberapa hal yang menjadi inspirasi dari model pembangunan desa di China. Salah satunya adalah kesinambungan program pembangunan meskipun ada pergantian kepemimpinan desa.
“Di China, pergantian kepala desa tidak mengganggu kelanjutan program pembangunan. Ini menjadi salah satu pelajaran penting bagi kita,” tambahnya.
Selain itu, China juga berhasil memanfaatkan nilai-nilai budaya untuk mendorong perekonomian desa, seperti melalui pengembangan desa wisata dan pelestarian budaya lokal.
“Desa-desa di China mampu mengemas budaya mereka menjadi atraksi pariwisata dan kegiatan ekonomi yang menarik, ini bisa menjadi pelajaran berharga,” jelas Danton.
Fokus pada Pembangunan dan Teknologi Pertanian
Program Benchmarking Batch 4 yang berlangsung dari 18 hingga 28 September 2024 ini hanya berfokus pada dua kota, Beijing dan Chengdu, untuk mendalami pembangunan pedesaan dan teknologi pertanian.
Discussion about this post