ISTANAGARUDA.COM – Pemerintah China pada Minggu (22/12/2024) melayangkan protes keras terhadap pengumuman terbaru Amerika Serikat terkait penjualan dan bantuan militer kepada Taiwan.
Beijing memperingatkan bahwa Amerika Serikat sedang “bermain api” dengan langkah tersebut.
Presiden AS Joe Biden pada Sabtu memberikan persetujuan untuk pengiriman material dan layanan Departemen Pertahanan senilai hingga $571 juta, termasuk pelatihan dan pendidikan militer, untuk Taiwan yang mengatur dirinya sendiri.
China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan menyatakan bahwa pulau tersebut harus berada di bawah kendali Beijing. Secara terpisah, Departemen Pertahanan AS pada Jumat menyetujui penjualan militer senilai $295 juta kepada Taiwan.
Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China, Beijing meminta Amerika Serikat untuk segera menghentikan pengiriman senjata ke Taiwan dan menghentikan apa yang disebut sebagai “langkah berbahaya yang merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.”
Bantuan dan penjualan militer AS bertujuan untuk membantu Taiwan mempertahankan diri sekaligus mencegah China melancarkan serangan.
Bantuan senilai $571 juta ini merupakan tambahan dari persetujuan serupa sebelumnya yang diberikan Biden pada akhir September senilai $567 juta.
Sementara itu, penjualan militer yang baru mencakup $265 juta untuk sekitar 300 sistem radio taktis dan $30 juta untuk 16 dudukan senjata.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik persetujuan ini. Dalam sebuah unggahan di platform X (dulu Twitter), kementerian tersebut menyatakan bahwa langkah ini menegaskan kembali komitmen pemerintah AS terhadap pertahanan Taiwan.
Discussion about this post