ISTANAGARUDA.COM – Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, menegaskan bahwa beberapa kesepakatan bilateral yang sedang dinegosiasikan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat tidak sepenuhnya terikat dengan proses normalisasi hubungan Saudi-Israel.
Pangeran Faisal menyatakan bahwa sejumlah perjanjian perdagangan dan kecerdasan buatan dapat berjalan lebih cepat tanpa harus melibatkan pihak ketiga.
Dalam sebuah konferensi investasi di Riyadh, Pangeran Faisal mengungkapkan, “Beberapa kesepakatan kerjasama pertahanan yang lebih signifikan memang lebih kompleks.
Kami akan sangat menyambut baik jika kesepakatan tersebut dapat selesai sebelum masa jabatan pemerintahan Biden berakhir, namun ada faktor-faktor lain di luar kendali kami.”
Ia menambahkan bahwa perjanjian bilateral Saudi-AS lainnya dapat bergerak lebih cepat dan tidak terkait langsung dengan normalisasi hubungan dengan Israel.
Menurutnya, ada beberapa aspek kerja sama yang sudah menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
Arab Saudi dan AS saat ini sedang membahas serangkaian kesepakatan yang mencakup energi nuklir, keamanan, dan kerjasama pertahanan.
Awalnya, kesepakatan-kesepakatan ini merupakan bagian dari rencana lebih luas yang juga mencakup normalisasi hubungan Riyadh dengan Israel.
Sebelumnya, para pejabat AS di bawah Presiden Joe Biden telah membayangkan adanya komitmen keamanan dari AS serta kerjasama nuklir untuk Arab Saudi sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi tersebut.
Namun, menyusul serangan yang terjadi pada 7 Oktober, arah negosiasi ini mendapat tantangan.
Discussion about this post