ISTANAGARUDA.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat menyatakan bahwa pasukan Korea Utara akan segera dikerahkan oleh Rusia di medan perang Ukraina.
Kabar ini memicu kekhawatiran baru di kalangan pemimpin Barat, karena bergabungnya unit Korea Utara diperkirakan akan memperpanjang konflik hampir tiga tahun ini serta membawa dampak geopolitik hingga kawasan Indo-Pasifik.
Pejabat keamanan nasional AS, Jepang, dan Korea Selatan pada Jumat menyampaikan “keprihatinan mendalam” terhadap potensi pengerahan pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menyatakan ketiga negara tersebut mendesak Rusia dan Korea Utara untuk menghentikan tindakan yang memperluas dampak keamanan perang brutal dan ilegal Rusia ini dari Eropa ke Indo-Pasifik.
Kirby mengungkapkan bahwa lebih dari 3.000 pasukan Korea Utara kemungkinan telah tiba di Rusia untuk persiapan dan pelatihan, dan sebagian besar kemungkinan akan ditempatkan di wilayah Kursk, Rusia, di mana Ukraina masih mempertahankan beberapa wilayah.
Namun, Kirby menyatakan bahwa belum ada informasi pasti mengenai tujuan dan peran spesifik pasukan Korea Utara di sana.
Pejabat senior di kantor kepresidenan Ukraina juga mengungkapkan bahwa Zelenskyy membatalkan rencana kunjungan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ke Kyiv.
Kunjungan ini seharusnya dilakukan usai pertemuan puncak kelompok BRICS di Kazan, Rusia, yang dihadiri Guterres, namun foto pertemuan Guterres dan Presiden Rusia Vladimir Putin menuai kritik keras di Ukraina.
Discussion about this post