ISTANAGARUDA.COM – Jurrien Timmer, Direktur Makro Global di Fidelity Investments, baru saja membuat gempar komunitas kripto dengan julukannya untuk Bitcoin: “emas berlipat ganda” dan “pemain baru yang menjanjikan dalam tim penyimpan nilai.” Analisisnya menarik, terutama bagi investor kripto dan pasar keuangan Indonesia.
Timmer, yang ahli dalam strategi makro global dan alokasi aset aktif, percaya harga Bitcoin terutama didorong oleh pertumbuhan jaringannya. Kelangkaan Bitcoin yang unik, kebijakan moneter dan fiskal, serta sentimen pasar, turut memengaruhi harganya.
Menurutnya, pertumbuhan jaringan Bitcoin mengikuti kurva eksponen. “Jumlah alamat aktif Bitcoin mendekati kurva ini, sementara harga Bitcoin berfluktuasi di sekitarnya layaknya pendulum. Ini mencerminkan siklus naik-turun khas Bitcoin,” tulis Timmer.
Harga Naik, Pertumbuhan Jaringan Lambat?
Menariknya, Timmer mengamati perlambatan pertumbuhan jaringan Bitcoin belakangan ini, sementara harganya terus naik.
“Perbedaan antara harga dan adopsi ini mungkin menjelaskan mengapa pergerakan Bitcoin menuju rekor tertinggi baru sedikit melambat. Ada batasan pergerakan pendulum,” tuturnya.
Timmer kemudian melontarkan pertanyaan yang memancing diskusi: “Agar kenaikan harga berlanjut, apakah jaringan perlu berakselerasi lagi? Mungkinkah ini didorong oleh babak baru dominasi fiskal (di mana kebijakan fiskal lebih berperan dibanding kebijakan moneter)?”
Harapan dan Peluang Bagi Investor Indonesia
Pernyataan Timmer, seorang pakar keuangan dari perusahaan investasi ternama, dapat menjadi sinyal positif bagi investor kripto Indonesia.
















































Discussion about this post