ISTANAGARUDA.COM – CEO baru Binance, Richard Teng, membahas langkah-langkah perusahaan ke depan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Selasa setelah penyelesaian Binance dengan otoritas AS, termasuk Departemen Kehakiman (DOJ).
Richard Teng menanggapi keprihatinan tentang praktik masa lalu perusahaan dengan menyatakan bahwa tuduhan terhadap Binance terjadi pada tahap awal perkembangannya, di mana regulasi masih belum jelas dan kebingungan merajalela.
Komitmen Terhadap Kepatuhan yang Lebih Baik
Teng menegaskan bahwa Binance telah melampaui masa itu dan beralih ke tahap kedewasaan yang lebih besar.
Perusahaan bertujuan untuk keberlanjutan dan telah menetapkan arah menuju kepatuhan yang lebih baik. Mereka membangun program kepatuhan yang kuat sebagai bagian dari komitmen ini.
Penyelesaian dengan Otoritas AS
Pada November tahun lalu, Binance menyelesaikan penyelidikan panjang dengan otoritas AS dengan membayar denda sebesar $4,3 miliar.
Mantan CEO, Changpeng Zhao, mundur setelah dituduh terkait Undang-Undang Rahasia Bank. Binance juga dituduh memfasilitasi transaksi yang melanggar sanksi AS.
Pembentukan Dewan Direksi Pertama
Baru-baru ini, Binance membentuk dewan direksi pertamanya. Meskipun terdapat kekhawatiran karena mayoritas anggota adalah internal perusahaan, Teng mempertahankan keputusan tersebut, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang model bisnis unik Binance.
Penentuan Lokasi Kantor Pusat Global
Binance masih belum memutuskan lokasi kantor pusat globalnya. Teng mengkonfirmasi bahwa opsi sedang dipertimbangkan, tetapi menekankan bahwa ini adalah proses yang disengaja.
Discussion about this post