ISTANAGARUDA.COM – Kombinasi antara jadwal halving Bitcoin, lonjakan likuiditas global, dan pola teknikal jangka panjang menandakan potensi ledakan harga terbesar dalam sejarah kripto.
Perhatian pelaku pasar terhadap Bitcoin semakin meningkat seiring harga aset digital ini mendekati level penting yang bisa memicu reli besar-besaran.
Kenaikan likuiditas global, pola grafik historis, dan tekanan akumulasi menjelang halving menciptakan kombinasi sempurna untuk breakout potensial.
Momentum pasar tampak menguat, membuat banyak analis percaya bahwa lonjakan harga berikutnya tinggal menunggu waktu.
Menurut data dari DocumentingBTC, proses menuju halving Bitcoin berikutnya telah mencapai 32%.
Saat ini, jumlah blok yang sudah terkonfirmasi mencapai 907.251, dengan target halving berada di blok ke-1.050.000.
Itu berarti hanya tersisa sekitar 142.749 blok, atau sekitar 991 hari lagi sebelum peristiwa halving terjadi.
Secara historis, momen halving sering kali menjadi pemicu utama kenaikan harga karena penurunan reward blok secara otomatis memperketat pasokan.
Bagi investor jangka panjang, halving bukan sekadar hitungan mundur — tapi peta jalan menuju potensi harga tertinggi baru.
Analis teknikal bernama @thescalpingpro menyoroti pola rising wedge jangka panjang di grafik Bitcoin, yang terbentuk sejak puncak harga tahun 2017 hingga 2021.
Pola ini memproyeksikan potensi target harga di kisaran $300.000 di masa depan.
Namun untuk jangka pendek, Bitcoin saat ini mendekati zona pengujian ulang yang penting di antara $110.000 hingga $117.000.
Discussion about this post