Dua penelitian yang diterbitkan tahun lalu di New England Journal of Medicine menunjukkan bagaimana antarmuka otak-komputer (brain-computer interfaces atau BCIs) membantu penderita ALS untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
Menurut basis data penelitian di AS, saat ini ada lebih dari 45 uji coba yang melibatkan BCI. Upaya ini ditujukan untuk mengobati gangguan otak, mengatasi cedera otak, dan berbagai kegunaan lainnya.
Rajesh Rao, salah satu direktur Center for Neurotechnology di University of Washington, menjelaskan bahwa banyak laboratorium penelitian telah membuktikan kemampuan manusia dalam mengendalikan kursor komputer secara akurat menggunakan BCI.
Namun, Rao menyoroti bahwa Neuralink memiliki keunikan dalam dua hal. Pertama, pembedahan untuk memasang perangkat ini menggunakan robot yang menanamkan elektroda fleksibel ke otak manusia untuk merekam aktivitas saraf dan mengendalikan perangkat.
Kedua, benang elektroda ini mampu merekam lebih banyak neuron dibandingkan antarmuka lainnya.
Meskipun begitu, Rao menambahkan bahwa keunggulan pendekatan Neuralink belum sepenuhnya terbukti. Beberapa kompetitor bahkan telah melampaui Neuralink dalam beberapa aspek.
Perusahaan seperti Synchron, Blackrock Neurotech, dan Onward Medical, misalnya, sudah melakukan uji coba BCI pada manusia dengan metode yang kurang invasif atau pendekatan yang lebih fleksibel, yang menggabungkan perekaman saraf dengan stimulasi.
Potensi Manfaat Teknologi BCI
Marco Baptista, Kepala Ilmuwan di Christopher & Dana Reeve Foundation, menyebut teknologi BCI sebagai terobosan yang “sangat menarik” dengan potensi besar bagi para penyandang kelumpuhan.
Discussion about this post