ISTANAGARUDA.COM – Di tengah tekanan sanksi ekonomi yang berat dari pemerintahan Trump, Venezuela kini memanfaatkan cryptocurrency sebagai jalur finansial krusial untuk menopang ekonomi negara.
Strategi ini fokus pada penerimaan pembayaran kripto, terutama dari China, sebagai imbalan atas ekspor minyak Venezuela.
Pendekatan ini memungkinkan rezim Maduro melewati sistem keuangan tradisional yang dikendalikan AS dan mengurangi dampak parah dari sanksi tersebut.
Langkah berani Venezuela dalam ranah keuangan digital ini muncul di tengah proyeksi ekonomi yang suram, menunjukkan potensi aset digital sebagai alat bagi negara-negara yang berupaya menghindari sanksi internasional.
Laporan menyebut Venezuela telah membentuk jalur pembayaran kripto langsung untuk ekspor minyaknya, khususnya dengan China.
Alih-alih mengirim pembayaran berbasis dolar melalui bank internasional yang rentan terhadap pengawasan AS, China disebut mentransfer kripto secara langsung.
Dana kripto tersebut kemudian dialirkan ke perekonomian Venezuela melalui bursa kripto domestik yang memiliki otorisasi khusus.
Ini dapat dipahami sebagai penciptaan jalur finansial paralel: sepenuhnya beroperasi di luar jangkauan sanksi perbankan konvensional.
Langkah ini menjadikan Venezuela mungkin sebagai negara pertama yang mengelola sebagian besar keuangan publiknya melalui infrastruktur kripto dalam skala besar, murni karena kebutuhan mendesak.
Sanksi yang diberlakukan telah menghambat pemulihan ekonomi Venezuela, membawa proyeksi ekonomi negara itu ke arah yang suram.
 
			







































 
    	 
					









Discussion about this post