Meski tantangan terus berdatangan, Pakistan tetap melanjutkan proyek digitalisasi ekonominya.
Inisiatif besar ini didorong oleh Pakistan Digital Asset Authority (PDAA) yang baru disahkan pada Mei lalu.
Pelaku usaha kripto dan investor diharuskan mengikuti regulasi yang tertuang dalam PDAA.
Pada awal 2025, pemerintah membentuk National Crypto Council untuk mengawasi dan mengatur aktivitas aset digital.
Bagian penting dari strategi ini adalah pemanfaatan kelebihan pasokan listrik untuk kegiatan penambangan Bitcoin.
Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk mengintegrasikan aset digital ke dalam struktur utama ekonomi nasional.
Pemerintah menargetkan seluruh pusat data dan fasilitas mining akan menggunakan energi surplus tersebut.
Penunjukan tokoh penting seperti Changpeng Zhao, pendiri Binance, sebagai penasihat dewan kripto nasional pada April 2025 memperlihatkan keseriusan pemerintah Pakistan.
Zhao ditugaskan untuk membimbing perumusan regulasi kripto, pengembangan infrastruktur blockchain, serta pemanfaatan aset digital dalam skala nasional.
Kehadiran Zhao dianggap sebagai sinyal kuat bahwa Pakistan ingin menjadi pemain utama di dunia aset digital.
Namun, di balik ambisi besar ini, tekanan dari IMF menjadi penghalang besar yang tak bisa diabaikan.
Meski Pakistan terinspirasi dari model adopsi Bitcoin yang dilakukan El Salvador, kekhawatiran IMF dapat menggagalkan rencana besar tersebut.
Hasil dari pembicaraan antara Pakistan dan IMF dalam waktu dekat akan menentukan arah masa depan cadangan Bitcoin di negara itu.(*)
Discussion about this post