“Jadi Ibu Mega agak keberatan bapak mundur hari ini?” tanya Karni Ilyas.
“Nggak, waktu itu Ibu Mega (bilang) waktunya belum tepat. Tapi dipersilakan mencari opsi-opsi lain. Terus kami koordinasi dengan Pak Hasto, dengan Ketua Tim, dengan Pak Andika, Andi Wijayanto, dan lain-lain. Akhirnya, ya sudah sekarang saja. Meskipun dulu saya mau umumkan itu 14 Februari, apapun hasil pemilu,” jawab Mahfud MD.
Ditanya apakahi keputusan itu juga karena dorongan dari Capres Ganjar Pranowo, Mahfud menjawab bahwa itu juga salah satu pemicunya.
Diceritakan, pada tanggal 23 Januari 2024, saat Ganjar Prabowo di Jawa Tengah, sempat mengatakan agar objektif dan tidak ada ‘conflict of interest’, semua paslon yang pejabat itu supaya mundur termasuk Pak Mahfud.
“Wartawan tanya ke saya. Lalu saya jawab iya, saya memang sudah sepakat dengan Pak Ganjar. Saya tinggal cari momentum. Sebenarnya momentum yang saya bayangkan itu 14 Februari. Sesudah pencoblosan. Satu putaran selesai, saya tunjukkan gitu,” kisah Mahfud MD.
“Tapi ndak apa-apa, sama saja itu. Sekarang sudah saya sampaikan. Toh itu akan terjadi juga,” ujarnya.
“Tidak mungkin saya terus di kabinet apapun hasil pemilu itu,” tegasnya lagi.
Diketahui, Mahfud MD menyerahkan surat penguduran diri dari Menko Polhukam kepada Presiden Jokowi pada Kamis sore (01/02/2024).
Dalam konferensi pers yang digelar usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Mahfud MD mengungkapkan bahwa surat penguduran diri itu berisi tiga hal.
“Pertama saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yag pada tanggal 23 Oktober tahun 2019 mengangkat saya sebagai Menko Polhukam, dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan kepada saya dan penghormatan saya kepada beliau pada saat itu. Sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyerahkan surat untuk menyatakan mohon berhenti,” jelas Mahfud MD.
Discussion about this post