ISTANAGARUDA.COM – Mahfud MD mengakui, surat pengunduran diri dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, sebenarnya baru akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Februari 2024, usai pencoblosan.
Tapi yang terjadi justru Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 ini menyerahkan surat tersebut pada Kamis Sore (01/02/2024).
Surat pengunduran diri Mahfud MD ini diserahkannya langsung kepada Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Turut disaksikan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang saat itu mendampingi Presiden Jokowi.
Lalu mengapa Mahfud MD mengambi keputusan lebih cepat dari yang ia rencanakan?
Dalam perbincangan dengan Karni Ilyas pada saluran Youtube ‘Karni Ilyas Club’ pada Kamis malam (01/02/2024), berjudul ‘Tabrak Prof! // Pamit ke Presiden, Mahfud Mundur!”, Mahfud MD menceritakan bahwa terjadi perdebatan soal status dia sebagai Menko Polhkam waktu dirnya baru diusung sebagai Cawapres pendamping Ganjar Prabowo.
Dikisahkannya, pertanyayan apakah Mahfud akan mundur atau tidak dari Kabinet Indonesia Maju dibahas dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud.
Ada yang secara tegas meminta mundur saja. Ada juga yang meminta tidak usah mundur dulu, sebab aturannya boleh menteri itu cuti saja.
“Lalu apa yang kita putuskan waktu itu? Saya akan ambil momentum (untuk mundur) sebenarnya 14 Februari 2024. Sesudah quick count diumumkan. Apapun hasil quick count itu, saya menyatakan mundur,” kata Mahfud MD.
“Kenapa? Karena secara psikologis ya, bukan secara etis lagi. Secara psikologis bagi saya, saya ini sudah ngelawan secara politik, masak saya mau ikut lagi di sidang kabinet sesudah pemilu,” ujarnya beralasan.
Discussion about this post