Selain aspek ekonomi makro, pemerintah juga memastikan bahwa program hilirisasi harus melibatkan masyarakat lokal, termasuk petani tambak, petani perkebunan, dan komunitas sekitar.
Langkah ini bertujuan agar manfaat hilirisasi dapat dirasakan langsung oleh rakyat kecil dan tidak hanya menguntungkan industri besar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti komitmen Presiden Prabowo dalam mempercepat hilirisasi dengan tetap menggelar rapat di hari libur.
Menurutnya, hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawal kebijakan strategis demi kepentingan nasional.
“Ini adalah bentuk dari perhatian keseriusan Bapak Presiden dalam mengawal, mengecek program-program yang sudah diperintahkan kepada menteri-menterinya,” ungkap Bahlil.
Ia juga menambahkan bahwa rapat ini turut membahas implementasi 21 proyek hilirisasi prioritas yang telah ditetapkan oleh Presiden.
Prabowo mengarahkan agar proyek-proyek tersebut tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, mengadopsi teknologi tepat guna, serta memperkuat industri substitusi impor.
“Bapak Presiden mengarahkan kepada kita agar implementasinya harus betul-betul profesional dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi,” ucap Bahlil.
Lebih jauh, Presiden menekankan pentingnya pemerataan investasi hilirisasi di seluruh wilayah Indonesia. Proyek-proyek ini tidak boleh hanya terpusat di satu pulau, tetapi harus tersebar secara merata agar semua daerah mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.
Discussion about this post