Ia menegaskan bahwa sistem birokrasi yang lamban dan tidak efisien harus segera diperbaiki untuk memastikan setiap anggaran digunakan secara optimal.
“Kita harus hilangkan budaya-budaya yang tidak benar itu. Kalau bisa dibikin lama, kenapa harus dibikin pendek? Kalau bisa susah, kenapa dibikin gampang? Budaya ini yang harus kita kikis,” katanya dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menegaskan komitmennya untuk membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan anggaran negara harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel demi kesejahteraan masyarakat.
“Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor, saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harus ngerti saya ini siap mati untuk bangsa dan rakyat ini. Saya tidak takut mafia manapun, saya tidak takut,” tegasnya.
Presiden Prabowo juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Pemerintah berencana untuk memasang layar televisi besar di setiap sekolah serta membangun sekolah berasrama di seluruh kabupaten guna memastikan akses pendidikan yang lebih merata.
“Kita akan perbaiki semua sekolah dalam waktu yang secepatnya kita akan taruh layar televisi yang besar di setiap sekolah di seluruh Indonesia. Dan kita akan bangun sekolah-sekolah berasrama di semua kabupaten. Saya harap dalam 4 tahun semua kabupaten akan punya sekolah-sekolah berasrama untuk keluarga yang kurang mampu,” ujar Presiden.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden untuk menciptakan layanan publik yang lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien.
Discussion about this post