Dengan cara ini, potensi ancaman keamanan akibat kepemilikan senjata ilegal bisa diminimalkan.
“Kami mengajak siapa pun yang masih memiliki senjata api sisa konflik untuk mengikuti langkah serupa. Penyerahan senjata secara sukarela tidak hanya menunjukkan niat baik dalam mendukung perdamaian, tetapi juga mencegah potensi ancaman hukum dan bahaya penyalahgunaan senjata,” ujar Pangdam IM.
Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata efektivitas strategi pembinaan teritorial yang dijalankan oleh Kodam Iskandar Muda.
Keberhasilan ini akan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran TNI untuk terus mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Aceh.
Dengan penambahan empat pucuk senjata ini, total senjata yang telah diserahkan oleh masyarakat kepada Kodam Iskandar Muda selama kepemimpinan Mayjen TNI Niko Fahrizal mencapai 20 pucuk dari berbagai jenis.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya kepada TNI, terutama berkat berbagai program unggulan yang dijalankan Pangdam IM dalam pembinaan teritorial.
Keberhasilan ini menjadi indikator kuat bahwa pendekatan humanis yang diterapkan TNI mampu mempererat hubungan dengan masyarakat Aceh.
Dalam acara penyerahan tersebut, hadir pula sejumlah pejabat tinggi Kodam IM, termasuk Irdam IM, Asintel Kasdam IM, Aster Kasdam IM, Asops Kasdam IM, Kapaldam IM, Kapendam IM, Danyonif 115/ML, serta Pasi Intel Yonif 115/ML.(*)
Discussion about this post