ISTANAGARUDA.COM – Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya peran pos lintas batas negara (PLBN) dalam mencerminkan wajah Indonesia di mata dunia.
Pada Rabu (02/10/2024), Presiden Jokowi meresmikan tujuh PLBN Terpadu di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, Kalimantan, dan Papua Selatan.
Acara ini berlangsung di PLBN Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
“Perbatasan adalah beranda depan negara kita. Di sinilah wajah Indonesia hadir,” ujar Jokowi dalam sambutannya, menekankan bahwa PLBN bukan sekadar pos perbatasan, tetapi juga cerminan kemajuan bangsa.
PLBN, Simbol Kemajuan Bangsa
Presiden menyoroti pembangunan PLBN sebagai salah satu langkah strategis untuk menunjukkan perkembangan dan modernisasi Indonesia.
Dalam rentang waktu 2015 hingga 2024, pemerintah berhasil membangun 15 PLBN, dengan 7 PLBN dibangun antara 2015-2019 dan 8 PLBN lainnya pada periode 2020-2024.
Untuk pembangunan tujuh PLBN terbaru ini, total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp1,3 triliun.
“Ini bukan biaya yang kecil, tetapi ini adalah investasi besar untuk memperkuat kehadiran negara di wilayah perbatasan,” lanjut Presiden.
Ke-7 PLBN yang diresmikan oleh Presiden Jokowi kali ini tersebar di berbagai wilayah strategis, yakni:
1. PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, dibangun dengan biaya Rp128 miliar.
2. PLBN Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dengan anggaran Rp145 miliar.
3. PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, menelan biaya Rp224 miliar.
4. PLBN Sei Nyamuk di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, dengan biaya Rp248 miliar.
5. PLBN Labang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memakan biaya Rp210 miliar.
6. PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dengan anggaran Rp243 miliar.
7. PLBN Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, dibangun dengan biaya Rp127 miliar.
Discussion about this post