“Bagi daerah yang APBD-nya mencukupi, bisa bekerja sama dengan Menteri Perhubungan untuk membagi biaya pembangunan,” jelasnya.
Presiden juga menggarisbawahi konsep kota masa depan yang ramah lingkungan dan inklusif. Menurutnya, kota masa depan bukanlah tentang gedung-gedung tinggi, melainkan kota yang ramah pejalan kaki, penyandang disabilitas, pesepeda, serta perempuan dan anak-anak.
“Kota harus green, smart, dan friendly. Jangan hanya membangun beton. Trotoar dan pedestrian harus hijau dan teduh,” imbuhnya.
Dalam forum yang dihadiri para wali kota se-Indonesia ini, Presiden Jokowi memuji Kota Balikpapan dan Kota Surabaya yang berhasil menerapkan konsep kota hijau dengan baik.
Ia juga berharap kota-kota lain dapat mencontoh keberhasilan tersebut dan mengadopsi konsep kota nusa rimba yang akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ke depan, kota harus hijau, teduh, ramah pejalan kaki, pesepeda, dan memiliki hutan kota serta taman yang luas. Jika kota sudah terlanjur dipenuhi gedung dan beton, perlu dilakukan redesain untuk menambah ruang hijau,” pungkasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi seperti Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik.(*)
Discussion about this post