Di antara banyak korban lainnya, Saleh al-Arouri, wakil ketua biro politik Hamas, dibunuh oleh pesawat tak berawak di Lebanon pada bulan Januari. Di Iran sendiri, Kolonel Hassan Sayyad Khodaei ditembak di luar rumahnya pada Mei 2022.
Pembunuhan Israel juga meluas ke luar wilayah tersebut. Pada tahun 2016, agen yang diyakini milik Mossad membunuh Profesor Tunisia Mohammed al-Zawari di kota kelahirannya, Sfax.
Pendekatan Israel terhadap pembunuhan ini juga dilaporkan oleh surat kabar Israel Haaretz yang mengakibatkan kematian beberapa orang yang tidak terlibat.
Opsi 3: Serangan siber
Serangan siber dapat berdampak buruk pada negara mana pun di dunia yang semakin terdigitalisasi dan saling terhubung.
Di masa lalu, serangan siber menargetkan infrastruktur penting suatu negara, seperti jaringan listrik, rumah sakit, dan sistem transportasi, sehingga mengganggu operasional, menimbulkan kerugian jutaan dolar, dan membahayakan nyawa.
Israel telah melancarkan banyak serangan siber terhadap Iran. Pada tahun 2010, Stuxnet, sebuah senjata siber Israel, dianggap telah menyebabkan kerusakan signifikan pada program nuklir Iran. Baru-baru ini, serangan siber Israel telah menghambat operasi di pelabuhan Iran serta menyebabkan gangguan signifikan pada pompa bensin di seluruh negeri.
Financial Times juga melaporkan spekulasi bahwa Israel mungkin telah mengembangkan kapasitas untuk menyebabkan pemadaman listrik di negara-negara yang bermusuhan.
Opsi 4: Serangan langsung
Arah paling konfrontatif yang bisa diambil Israel adalah meluncurkan rudal dan drone mereka sendiri ke Iran, sehingga menimbulkan risiko jatuhnya korban sipil dan semakin meningkatkan konflik.
Discussion about this post