Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengingatkan bahwa peredaran narkotika kini menjadi persoalan global dengan pola penyelundupan yang semakin rumit dan terorganisir lintas negara.
“Jadi ini harus kerja sama, teamwork. Semua adalah kerja sama teamwork. Jadi saya ucapkan selamat kepada Kepolisian, kepada BNN. Tapi ini saya minta kerja sama lebih dekat lagi sama semuanya, bea cukai, kejaksaan, BIN, intelijen, Pemda,” lanjutnya.
Presiden juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara penegakan hukum dan pendekatan kemanusiaan melalui program rehabilitasi bagi para korban penyalahgunaan narkoba.
“Kita masih ada upaya rehabilitasi dan sebagainya. Tapi ini menjadi PR bagi kita. Sekarang rehabilitasi kita harus lebih teliti, lebih efektif. Saya terima kasih semua lembaga yang sudah menjalankan upaya rehabilitasi ini,” kata Presiden.
Selain penindakan hukum, Prabowo menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dimulai sejak dini melalui lembaga pendidikan, kegiatan keagamaan, dan organisasi kepemudaan.
“Tapi ini tidak mungkin kalau tidak bersama-sama kita lakukan melalui semua lembaga pendidikan, termasuk pendidikan keagamaan, pendidikan SD, SMP, SMA, perguruan tinggi harus terus kita lancarkan bersama. Karena itu, masalah pramuka sangat penting, masalah olahraga sangat penting, segala upaya organisasi agar pemuda-pemudi kita dibesarkan menjadi tanggap,” ucapnya.
Dalam laporannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri akan terus melanjutkan pemberantasan narkoba secara menyeluruh, dari pencegahan hingga penegakan hukum.
 
			






































 
    	 
					








Discussion about this post