Menurutnya, di tengah dunia yang sedang terbelah oleh konflik geopolitik dan ketidakadilan, PUIC dapat menjadi penghubung antarparlemen yang menyuarakan solusi berbasis keadilan dan solidaritas.
“Dalam hal ini, dan dalam dunia yang kini tengah dilanda polarisasi konflik saingan antara negara-negara besar, keberadaan organisasi ini makin penting, makin relevan dan makin mendesak,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden Prabowo kembali menegaskan bahwa arah kebijakan luar negeri Indonesia tetap berpijak pada amanat konstitusi yang menjunjung tinggi perdamaian dan keadilan global.
“Ini adalah kompas moral dan dasar pijakan utama kebijakan luar negeri bangsa Indonesia,” tegas Presiden.
Dengan pelaksanaan konferensi ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan kepemimpinannya, tetapi juga memperkuat posisi sebagai jembatan antarnegara Islam dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan dunia.
Discussion about this post