Rosan menekankan bahwa Danantara tidak hanya menjadi wadah bantuan sosial, tetapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai episentrum kegiatan filantropi di kawasan ASEAN.
Ia pun membuka pintu bagi para filantropis dan pengusaha global untuk ikut berperan dalam proyek berskala besar ini.
“Jadi hal itu yang kita ingin dorong karena ini akan memberikan dampak yang sangat-sangat positif kepada kita semua,” tuturnya.
Tak berhenti sampai di situ, Rosan juga menjelaskan bahwa Danantara akan bersinergi dengan BUMN yang sudah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kolaborasi ini bertujuan menyatukan berbagai upaya menjadi satu kerangka yang lebih terarah dan berkelanjutan.
“Kita ingin ini program CSR punya dampak atau impact yang besar, yang berkelanjutan dan berkesinambungan, bukan yang sifatnya hanya ad-hoc saja,” tegasnya.
Untuk memastikan program ini berjalan efektif, dua orang dari Gates Foundation telah ditunjuk guna melanjutkan pembahasan teknis.
Diskusi lebih dalam akan dilakukan untuk memastikan program ini memenuhi standar global.
“Harapannya ini kita mengikuti standar internasional, yang kita mau attract sebenarnya bukan hanya filantropis dari Indonesia saja, itu juga dari ASEAN, dari negara-negara lain. Yang paling penting juga adalah programnya ini kita akan lakukan secara terbuka, secara transparan, bisa dipantau oleh semua teman-teman media,” kata Rosan.
Apakah Danantara akan menjadi tonggak baru dalam diplomasi kemanusiaan Indonesia? Semua mata kini tertuju ke depan, menanti realisasi dari visi besar ini.(*)
Discussion about this post