Airlangga menambahkan bahwa komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan ekonomi juga tercermin dari rencana investasi Indorama.
Perusahaan tersebut dikabarkan akan menanamkan dana sebesar USD2 miliar untuk membangun proyek Blue Ammonia di Louisiana, Amerika Serikat.
Isu mengenai critical mineral juga menjadi bagian dari agenda utama pembicaraan.
Pemerintah Indonesia berharap dapat menjalin kesepakatan yang saling menguntungkan dalam rantai pasok mineral penting ini.
Tak hanya itu, Indonesia juga menuntut agar komoditas ekspor unggulannya memperoleh perlakuan tarif yang setara di pasar AS.
Hal ini penting agar posisi Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara-negara lain.
“Apakah itu Vietnam, apakah itu Bangladesh, sehingga kita dengan yang lain dapat equal level playing field,” ujar Airlangga.
Sebagai langkah lanjutan dari negosiasi ini, Presiden Prabowo telah menginstruksikan pembentukan tiga satuan tugas khusus.
Satgas pertama akan fokus pada tindak lanjut kerja sama investasi dan isu keamanan ekonomi.
“Yang kedua Satgas yang sudah siap yaitu terkait dengan perluasan kesempatan kerja dan mitigasi PHK. Dan yang ketiga Satgas mengenai deregulasi kebijakan. Tentu yang lain terkait dengan Satgas peningkatan iklim investasi dan percepatan perizinan berusaha,” imbuhnya.
Airlangga juga mengonfirmasi bahwa kedua pihak telah menandatangani perjanjian non-disclosure.
Kesepakatan ini mengatur bahwa isi perundingan hanya diketahui oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat.
Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa semua pendekatan Indonesia bertujuan menciptakan kesetaraan dalam kerja sama, tanpa memperlakukan satu negara mitra lebih unggul dari yang lain.
Discussion about this post