ISTANAGARUDA.COM – Perusahaan tambang Bitcoin (BTC) sedang menjadi primadona baru bagi investor, terlepas dari penurunan harga Bitcoin belakangan ini.
Hal ini dipicu oleh kabar kerjasama antara perusahaan tambang Core Scientific (CORZ) dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) Coreweave.
Menurut laporan raksasa keuangan JPMorgan, kapitalisasi pasar gabungan dari 14 perusahaan tambang Bitcoin yang mereka pantau melonjak sebesar $4 miliar (sekitar Rp 59 triliun) sejak pengumuman kerjasama tersebut.
Angka ini berbanding terbalik dengan harga Bitcoin yang sedang menurun dan kenaikan moderat indeks S&P 500.
Mengapa Investor Tertarik?
Laporan JPMorgan menyebutkan dua faktor utama di balik lonjakan minat investor terhadap perusahaan tambang Bitcoin. Yang pertama adalah potensi pemanfaatan fasilitas tambang untuk keperluan lain yang lebih menguntungkan.
Kabarnya, Core Scientific akan mengubah sebagian fasilitas mereka untuk mengakomodasi kebutuhan komputasi berperforma tinggi (HPC) milik Coreweave.
Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas tambang Bitcoin memiliki fleksibilitas untuk digunakan di berbagai bidang, tak terbatas pada penambangan Bitcoin saja.
Faktor kedua adalah nilai dan kelangkaan akses listrik berdaya tinggi. Fasilitas tambang Bitcoin membutuhkan listrik berdaya tinggi untuk beroperasi.
Akses terhadap listrik tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan lain, seperti Coreweave, yang membutuhkan daya komputasi besar untuk menjalankan program AI mereka.
Dampak Kerjasama Core Scientific dan Coreweave
Discussion about this post