Serangan tersebut dilakukan setelah sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat misil yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayahnya.
Sirene peringatan sempat berbunyi di sekitar Tel Aviv, dan sebuah ledakan besar terdengar di udara.
Meski Houthi belum secara langsung mengklaim serangan itu, mereka mengisyaratkan akan mengeluarkan pernyataan resmi dalam beberapa jam berikutnya.
Hodeida, kota pelabuhan yang terletak sekitar 145 kilometer barat daya Sana’a, merupakan jalur penting untuk pengiriman bantuan makanan ke Yaman yang dilanda konflik berkepanjangan.
Namun, pelabuhan ini juga diduga menjadi jalur penyelundupan senjata dari Iran ke Houthi, yang memperburuk eskalasi perang di kawasan.
Sebelumnya, Israel telah menyerang Hodeida pada Juli 2024 setelah serangan drone Houthi di Tel Aviv menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.
Selain itu, Amerika Serikat juga telah melancarkan serangkaian serangan terhadap Houthi selama setahun terakhir akibat serangan mereka terhadap kapal-kapal di koridor Laut Merah.
Houthi menyatakan bahwa aksi mereka menargetkan kapal yang terkait dengan Israel, AS, atau Inggris sebagai bentuk tekanan untuk menghentikan operasi militer Israel di Gaza.
Namun, sebagian besar kapal yang diserang justru tidak memiliki hubungan langsung dengan konflik tersebut.
Konflik Yaman, yang telah berlangsung lebih dari satu dekade, telah menewaskan lebih dari 150.000 orang, termasuk banyak warga sipil.
Situasi ini juga menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan ribuan orang meninggal akibat kelaparan dan penyakit yang meluas.(*)

















































Discussion about this post