Kemudian peserta kedua maju. ia berkata kepada Baginda.
“Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan,” kata peserta kedua.
“Bagaimana bisa bersamaan?” tanya Baginda.
“Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasai dari telur. Bila telur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami,” kata peserta kedua dengan mantap.
“Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?” sanggah Baginda memojokkan.
Peserta kedua bingung. Ia pun dijebloskan ke dalam penjara.
Lalu giliran peserta ketiga. Ia berkata kepada Baginda Raja. “Tuanku yang mulia, sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur kata peserta ketiga.”
“Sebutkan alasanmu,” kata Baginda.
“Menurut hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina,” kata peserta ketiga meyakinkan.
“Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada,” kata Baginda memancing.
“Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri Lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri,” ujar peserta ketiga berusaha menjelaskan.
“Bagaimana bisa ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?” tanya Baginda
Peserta ketiga tidak bisa menjawab sanggahan Baginda Ia pun dimasukkan ke penjara.
Kini tiba giliran Abu Nawas. “Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam,” kata Abu Nawas.
“Coba terangkan secara logis,” timpal Baginda ingin tahu.
Discussion about this post